Model Akuaponik: Bahan dan Peralatan Model DWC (Deep Water Culture)

Kemarin kita sudah membahas peralatan dan bahan dari 2 model umum akuaponik, nahh kali ini kita akan membahas satu model lainnya yaitu model akuaponik DWC (Deep Water Culture). Model ini merupakan model paling umum yang digunakan untuk akuaponik skala besar atau komersil. Eiittss,, tapi jangan khawatir yaa model ini juga bisa digunakan pada akuaponik skala kecil atau sederhana lohh. Nahh pasti pada penasarankan apa saja bahan dan peralatan model ini? Yukk langsung disimak!!!

Komponen-komponen Utama Pada Model Akuaponik DWC (Deep Water Culture)

Model DWC (Deep Water Culture) juga dikenal sebagai model akuaponik sistem rakit apung. Dimana pada model ini, air disirkulasikan melalui saluran panjang pada kedalaman 20 cm dan rakitnya mengapung diatasnya. Menurut Departemen Perikanan dan Akuakultur FAO (2015) model DWC memiliki beberapa komponen utama yaitu:

1. Aliran Air

Pada model DWC air mengalir secara gravitasi dari tangki ikan, melalui filter mekanis dan kedalam kombinasi biofilter. Dari biofilter kemudian air dipompa ke dua arah melalui konektor dan katup. Sebagian air kemudian dipompa langsung kembali ke tangki ikan. Berikut merupakan diagram alir air:

Sumber: FAO (2015)

2. Filtrasi

Dengan filtrasi yang tidak memadai, unit-unit dari model DWC akan tersumbat dan akan berdapak buruk terhadap tanaman dan ikan.

3. Kolam DWC

Kolam DWC memiliki panjang yaitu satu hingga puluhan meter tergantung dengan tempat yang digunakan. Semakin panjang memungkinkan pasokan nutrisi memadai karena volume air yang digunakan besar.

Bahan dan Peralatan Serta Tahapan Merakit Akuaponik Sederhana Model DWC (Deep Water Culture)

Berikut merupakan bahan dan peralatan dari akuaponik sederhana model DWC:

1. Kolam/bak ikan

Kolam bisa memakai kolam fiber, kolam beton, maupun menggunakan bak plastik

2. Pompa air

Dikarenakan akan membuat akuaponik sederhana, maka hanya perlu menggunakan pompa akuarium yg kecil.

3. Bak/wadah untuk menanam (grow bed)

Wadah yang digunakan yaitu yang biasa digunakan untuk hidroponik pada umumnya.

4. Pipa

Pemipaan digunakan untuk mengatur aliran air maupun untuk pembuatan sistem siphon/pasang surut grow bed. Adapun jenis pipa yang sering digunakan pada akuaponik:

- Verlop ring

- Verlop sock

- Sock

- T sock

- L sock

- Oversock

- Kran air dan lain sebagainya

5. Bibit Tanaman dan Bibit Ikan

6. Air

Tahapan Merakit:

1. Lubangi wadah pada bagian bawahnya yang akan dipasang verlop ring dan bagian samping untuk penempatan kran.

2. Pasang verlop ring pada lubang bawah wadah. Dapat menggunakan verlop ring ukuran 3/4.

3. Pasang verlop sock pada drat verlop ring, pemasangan ini bertujuan untuk mengatur tinggi air pada grow bed sekaligus sebagai pembuangan apabila debit air yang masuk terlalu banyak.

4. Pasang verlop sock pada lubang samping dan pasang kran pada verlop tersebut.

5. Siapkan tanaman letakkan pada grow bed tersebut. Setelah umur bibit sudah siap tanam, kemudian dapat di pindah ke media tanam sistem akuaponik.

6. Grow bed akuaponik DWC sudah selesai.

7. Letakkan grow bed diatas kolam atau bak ikan yang telah diisi ikan, dan jangan lupa untuk membuka kran bagian samping.

(Kebunpedia.com).

Bahan dan Peralatan Serta Tahapan Merakit Akuaponik Skala Besar Model DWC (Deep Water Culture)

Berikut merupakan bahan dan peralatan dari akuaponik skala besar model DWC:

1. 1 Kolam ikan berukuran 2.000 liter

2. 2 Drum plasik berukuran 300 liter sebagai swirl filter dan nitrification tank

3. 1 Kolam sentral berukuran 2 x 2 x 1 meter

4. 1 Tangki penampungan berukuran 1.000 liter

5. 1 Lembar triplek degan ketebalan 2 mm dan 1 mm

6. ¼ m3 Kayu papan dengan ketebalan 2 cm

7. ¼ m3 Kayu balok dengan ketebalan 4 cm

8. 6 meter plastik terpal

9. 1 Lembar stryofoam tebal 5 cm

10. 1 Batang pipa 1 inchi dan 1,5 inchi

11. Stop kran, drat luar, vsock, knee, dan tee berbagai ukuran menyesuaikan lekukan dan penempatan komponen sistem akuaponik

12. Gergaji, lem pipa, paku, sekrup, dan bor hole saw

13. 1 unit pompa air dan disk filter

14. Bibit tanaman dan Bibit Ikan

Tahapan Merakit:

  1. Siapkan grow bed menggunakan rangka kayu serta alas triplek yang dilapisi stryofoam dan plastik terpal di sekeliling grow bed bagian dalam. Pastikan tidak ada kebocoran pada growbed.
  2.  Potong stryofoam sesuai ukuran alas hingga menutupi grow bed. Lubangi stryofoam untuk tempat tanaman dengan jarak tanam 15 x 15 cm atau 20 x 20 cm. Tempatkan secara mengambang di atas grow bed yang telah diisi air.
  3. Tempatkan pipa 1 inchi di salah satu sisi untuk pipa saluran masuknya air ke dalam grow bed. Sisi yang lain untuk saluran keluarnya air menggunakan pipa 1,5 inchi sebagai batas dasar air di dalam grow bed yang siap digunakan.
  4. Setelah grow bed selesai, atur jalur sirkulasi air dari kolam ikan menuju swirl filter, lalu nitrification tank. Kemudian, aliran air menuju kolam sentral, lalu ke tangki penampungan menggunakan bantuan pompa. Air di dalam tangki penampungan disirkulasikan menuju grow bed dan aliran keluarnya kembali menuju ke kolam sentral.

          (Sungkar, 2015).

Sumber: Sungkar (2015)

Referensi:

Departemen Perikanan dan Akuakultur FAO. 2015. Deep Water Culture Aquaponic Unit: Step by Step Description. Uganda.

Sungkar, Mark. 2015. Akuaponik Ala Mark Sungkar. Jakarta Selatan: Agromedia Pustaka.

https://www.kebunpedia.com/threads/cara-membuat-akuaponik-sederhana-akuaponik-rakit-apung.5904/, diakses tanggal 22 Juli 2020.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akuaponik: Apa itu Siklus Nitrogen Dan Bakteri Starter?

STRATEGI PEMASARAN STP PADA PRODUK BUDIDAYA AKUAPONIK

[BISquad TEAM PAMIT]